Tema 1: Apa itu Hutan?
Di bawah tema 'Apa itu Hutan? ', kami menumbuhkan suasana interaktif dengan meminta setiap kelompok untuk menyusun dua set teka-teki (lihat Gambar 1). Gambar-gambar tersebut dipilih dengan cermat untuk mendapatkan pandangan peserta mengenai apa yang mendefinisikan hutan. Setelah berhasil menyelesaikan teka-teki tersebut, kami meminta setiap kelompok untuk berbagi pandangan mereka mengenai hutan dan non-hutan serta mengidentifikasi ciri-ciri utamanya.

Gambar 1. Kedua gambar tersebut mengawali diskusi "Apa yang membuat sebuah hutan menjadi bukan hutan?". Teks di atas mengatakan, "hutan yang telah diubah menjadi perkebunan oleh masyarakat." Teks di bawah ini mengatakan, "hutan alami yang belum terjamah oleh tangan-tangan jahil manusia."
Para peserta mengemukakan karakteristik hutan seperti:
- Kepadatan pohon yang tinggi
- Terdiri dari pohon-pohon berdiameter besar
- Keanekaragaman hayati yang tinggi
- Terletak jauh dari area pemukiman
- Alami, bebas dari aktivitas manusia
- Tidak dapat digunakan untuk perkebunan
Deskripsi yang muncul untuk karakteristik non-hutan meliputi:
- Kerapatan pohon yang rendah
- Terdiri dari pohon berdiameter kecil
- Perkebunan monokultur seperti kopi, karet, dan durian
- Terletak di zona pemanfaatan
- Itu telah dilanggar oleh manusia
Penjelasan ini menunjukkan adanya ketegangan dalam hubungan antara hutan dan manusia, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 2, di mana aktivitas manusia membuat hutan menjadi bukan hutan. Untuk memperkuat argumen ini, para peserta mengkarakterisasi hutan sebagai sesuatu yang jauh dari pemukiman mereka dan non-hutan sebagai sesuatu yang berada di zona pemanfaatan yang dekat dengan tempat tinggal mereka.

Gambar 2. Gambar hutan (atas) dan non-hutan (bawah).
Ketika kami bertanya kepada masyarakat mengapa penting untuk melindungi hutan, mereka menjelaskan bahwa hutan adalah penghasil oksigen, sumber air , tempat ekowisata, rumah bagi beragam flora dan fauna, dan sumber tanaman obat. Jawaban-jawaban tersebut menunjukkan bahwa masyarakat mengakui bahwa hutan memiliki keragaman relasi yang menjadikannya lebih dari sekadar komoditas. Keragaman relasi ini juga terungkap ketika kami bertanya kepada mereka tentang apa yang mengancam hutan mereka. Salah satu kelompok masyarakat menjawab bahwa kegiatan penambangan ilegal di sungai desa merupakan ancaman bagi hutan mereka.