Tandai
Memuat...

Didirikan pada tahun 2006, Panthera adalah organisasi nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat yang mengabdikan diri pada konservasi 40 spesies kucing liar di dunia. Dengan menggunakan berbagai alat digital (misalnya perangkap kamera, sistem pemantauan akustik , perangkat lunak dan analisis), Panthera telah berkolaborasi dengan para ilmuwan, ahli penegak hukum dan pendukung kucing liar di 39 negara di seluruh dunia. Fokus utama kegiatannya meliputi anti perburuan liar, perdagangan satwa liar ilegal, dan konflik antara manusia dan kucing.

Koridor Barbilla-Destierro, Kosta Rika

Perangkap Kamera Panthera

Panthera
Foto jebakan kamera pertama seekor jaguar yang diambil di Barbilla-Destierro, Kosta Rika. Sumber gambar: Panthera (2013), dalam Araya-Gamboa dan Salom-Pérez (2015) [foto perangkap kamera]. Diambil pada 28 Maret 2022, dari https://revistas.ucr.ac.cr/index.php/vial/article/view/21238

Sebagai bagian dari upaya untuk melindungi kucing liar, Panthera telah mengembangkan teknologi pemantauan jarak jauh seperti PantheraCams dan PoacherCams yang lebih baru untuk memantau satwa liar dan mendeteksi aktivitas perburuan liar. PoacherCam membedakan antara pergerakan manusia dan hewan dan menggunakan jaringan nirkabel untuk mengirimkan gambar dan lokasi aktivitas manusia kepada petugas penegak hukum. Kamera-kamera ini mengirimkan gambar ke SMART (Spatial Monitoring and Reporting Tool), sebuah platform yang dikembangkan untuk mengukur dan mengevaluasi efektivitas patroli penegakan hukum satwa liar.

Panthera berpendapat bahwa penegakan hukum sangat penting untuk strategi perlindungan satwa liar dan untuk memastikan bahwa kucing liar memiliki kehidupan dan habitat yang berkelanjutan. Namun, para peneliti dan masyarakat lokal (termasuk mereka yang bekerja dengan organisasi konservasi ) juga mempertanyakan meningkatnya militerisasi praktik konservasi . Sebagai contoh, Duffy dkk. (2019 ) menyatakan bahwa pendekatan konservasi yang menggunakan bentuk-bentuk penegakan hukum dan teknologi pengawasan yang dimiliterisasi dapat memberikan hasil yang tidak adil karena tidak memperhatikan secara mendalam faktor-faktor sosial-ekonomi dan politik yang menciptakan kondisi perburuan liar dan dampaknya terhadap masyarakat lokal. Ketegangan ini sering kali terjadi di lapangan dengan cara yang kompleks dan tidak merata.

Tag Terkait

/
radio hutan pintar