Keselamatan dan kesehatan kerja di masa depan pekerjaan kehutanan
Laporan ini membahas transformasi yang membentuk masa depan pekerjaan di bidang kehutanan. Laporan ini membahas bagaimana megatren seperti perkembangan teknologi, perubahan iklim , pergeseran demografi, dan globalisasi membentuk kembali hutan dan sifat pekerjaan kehutanan. Laporan ini mempertanyakan dampak, risiko, dan peluang yang mungkin ditimbulkan oleh transformasi ini terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja kehutanan di seluruh dunia. Laporan ini kemudian mengusulkan strategi untuk memastikan masa depan yang adil, aman dan sehat bagi semua pekerja di sektor ini.
Laporan ini secara khusus berfokus pada tiga sumber utama transformasi:
1) Mengubah teknologi hutan
Masuknya teknologi digital , mesin dan peralatan (seperti robotika , AI, satelit ) mengubah cara kerja kehutanan. Teknologi digital dapat digunakan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja. Contohnya adalah penggunaan simulasi virtual untuk melatih pekerja kehutanan dalam menghadapi situasi yang berisiko, penggunaan GPS untuk mempercepat respon terhadap kecelakaan, penggunaan kendali jarak jauh untuk meningkatkan keamanan alat dan mesin, penggunaan drone untuk memeriksa kondisi tenaga kerja , serta pengembangan sistem deteksi kelelahan digital untuk memastikan keselamatan pekerja.
Pekerja kehutanan, terutama yang bekerja di luar ruangan, semakin terpapar pada cedera dan kecelakaan kerja, karena meningkatnya kebakaran hutan dan peristiwa cuaca ekstrem. Sebagai contoh, peningkatan tekanan panas atau tantangan terkait cuaca dapat memperburuk kelelahan pekerja dan mengganggu konsentrasi, sehingga kecelakaan lebih mungkin terjadi. Laporan tersebut menegaskan bahwa kebakaran hutan, hama dan penyakit pohon akan menghadirkan tantangan baru yang mengharuskan pekerja kehutanan memiliki keterampilan dan peralatan khusus.
3) Pergeseran demografis
Tren demografi mengarah pada peningkatan pekerja muda kehutanan di beberapa wilayah di dunia dan tenaga kerja kehutanan yang menua di wilayah lain. Terdapat juga peningkatan jumlah etnis minoritas, pekerja migran dan perempuan di sektor kehutanan (dengan jumlah perempuan sekitar 25 persen dari tenaga kerja kehutanan global, meskipun perempuan sering kali terwakili secara berlebihan dalam pekerjaan yang tidak dibayar dan bergaji rendah). Laporan tersebut menunjukkan bahwa pergeseran demografis ini akan membutuhkan perubahan di sektor ini, seperti mengadaptasi dan memultiplikasi pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja, mengevaluasi panjangnya waktu kerja, dan menyediakan alat pelindung diri yang sesuai.
Laporan ini menawarkan serangkaian rekomendasi kebijakan dan pelatihan yang bertujuan untuk memastikan bahwa pekerjaan kehutanan di masa depan merupakan bagian dari transisi yang adil yang mencakup kesempatan yang sama serta kesehatan dan keselamatan bagi semua, termasuk perempuan, masyarakat adat , pekerja migran, kaum muda, dan lainnya.

Halaman judul laporan keselamatan dan kesehatan kerja di masa depan pekerjaan kehutanan