Praktik ekoteknologi: penginderaan dengan pohon, manusia, mesin, seni luar ruang, dan ilmu pengetahuan tentang hutan cerdas

Selama proses penelitian-kreasi, beberapa tema yang muncul adalah bagaimana menciptakan pengalaman publik yang menjembatani seni dan ilmu pengetahuan, dan cara-cara bekerja di lokasi dan di ruang publik di tengah kondisi cuaca yang bervariasi. Kami membawa data hutan yang telah dikumpulkan sebelumnya ke dalam ansambel spasial dan temporal yang baru, yang memungkinkan adanya hubungan baru antar lokasi.

Selain itu, berkolaborasi dengan perusahaan perancah lokal yang diizinkan untuk menangani aspek-aspek instalasi seni arsitektur sementara yang diproduksi dengan tabung aluminium). Menarik untuk dicatat bahwa para ilmuwan juga membuat struktur sementara dengan perancah di lapangan, untuk menjangkau lokasi yang tinggi dan menempatkan sensor di pohon.

Dalam konteks instalasi seni luar ruangan ini, perancah diizinkan untuk meningkatkan elemen yang ada yang umumnya digunakan di lokasi konstruksi, renovasi, atau bahkan keadaan darurat. Dalam konteks MÉDIANE, perancah berpartisipasi dalam pembangunan situs sementara untuk seni dan diskusi perubahan iklim . Kebutuhan listrik instalasi juga dieksplorasi, serta membuat karya seni di ruang publik, tanpa menciptakan limbah.

Penelitian ini mempelajari peran gerakan dengan data, dalam praktik artistik dan ilmiah.

Kami mengintegrasikan beragam mahasiswa, seniman, dan profesional setiap tahun dalam acara khusus, pertunjukan, dan lokakarya untuk menyoroti praktik penelitian lainnya, terlepas dari tantangan pandemi di tahun-tahun awal program penelitian.

Selain itu, upaya kolaboratif ini berkontribusi pada pengembangan konsep "ecotechnologies of practice", di mana pohon, seni, ilmu pengetahuan, dan praktik publik bertemu untuk membuat teknik pemecahan masalah melalui kreativitas .

Di tengah upaya ini, ada keinginan untuk terus memperdalam pemahaman dan perasaan terhadap pepohonan, makhluk hidup, dan proses ekologi mereka.

Instalasi pamungkas dipresentasikan pada Mei-Juni 2024, di dekat keluarga pohon poplar dan Sungai Saint-Lawrence(Kaniatarowanénhne dalam bahasa Mohawk dan Magtogoek dalam bahasa Ojibwe). Lokasi ini memperluas hubungan antara air dan pepohonan untuk kehidupan.

Pendekatan kami terhadap seni luar ruang melibatkan publik secara berbeda dengan menggabungkan kondisi imersif dari situs itu sendiri serta eksplorasi suara taktil, yang bertujuan untuk menjalin hubungan yang lebih dalam dengan lokasi sekitar dan topografi serta lanskap suaranya yang unik, serta melibatkan reseptor indra peraba dan pendengaran. Semua karya seni ditempatkan di struktur perancah terbuka, yang sepenuhnya terpapar oleh kondisi cuaca, dan tidak terbatas pada galeri atau museum. Pengaturan ini memungkinkan publik untuk mengalami penelitian ilmiah tentang perubahan iklim dan pohon melalui lensa artistik, bukan melalui penjelasan ilmiah atau mediasi budaya.

Instalasi tahunan ini berfungsi sebagai " zona relasional " di mana para seniman, ilmuwan, dan peneliti lain mempresentasikan dan mendiskusikan berbagai topik secara bebas. Instalasi-instalasi ini menyediakan platform fisik untuk lingkaran baca, keterlibatan seniman pribumi, eksplorasi tanaman obat, etnografi indrawi, kartografi performatif, seni pertunjukan, puisi, pertunjukan suara, dan menggambar.

Kami juga memproduksi Mobile (climate) Station, instalasi mikro dari instalasi luar ruangan yang lebih besar, yang beredar di trailer sepeda, dengan peralatan AV, sistem energi , panel surya, dan tim bersepeda. Kami mengeksplorasi isu-isu tentang pohon, perubahan iklim, mobilitas , energi, dan aksesibilitas, di berbagai lokasi.

Sebagai bagian dari proses yang lebih besar, wawancara semi-direktif anonim dilakukan, dengan pertanyaan ketujuh yang terbukti sangat inspiratif: "Apakah pengalaman karya seni ini menginspirasi Anda untuk melakukan sesuatu yang kreatif tentang perubahan iklim?"

Di bawah ini adalah contoh jawaban untuk Pertanyaan 7:

Berimprovisasi pada piano

Gantungkan puisi di cabang pohon

Membuat prioritas dalam hidup saya

Beli sensor, dengarkan pohon

Lakukan sesuatu dengan cucu perempuan saya

Pendidikan untuk Semua

Memahami realitas pepohonan

Cat pohon, sudah melukis burung

Melakukan kegiatan dengan anak-anak

Bekerja dengan seni dan sains

Bekerja dengan orang yang lebih tua

Menghubungkan seni-sains-psiko-spiritualitas

Menghadirkan pepohonan di tengah kehidupan

Berjalanlah dengan bernapas secara kreatif

Memberi ruang bagi bentuk kehidupan lain

Sains adalah imajinasi

Bekerja dengan teknologi rendah

Letakkan kamera di taman

Mengamati dan mendokumentasikan pohon

Merekam suara lingkungan

Tinggal di pohon

Hati-hati.

Mengambil foto

Mengubah dunia

Meningkatkan intensitas pohon

Mengolah tanah

Jelajahi materialitas suara melalui kontak, sentuhan

Lebih banyak sensualitas

Pikirkan kemitraan seni-sains-publik

Dengarkan.

Membuat instrumen

Menciptakan kendaraan hidrogen

Menanam pohon

Mengolah hutan, kebun

Membuat komik dengan dekorasi alami

Membantu orang lain untuk menjadi kreatif

Cobalah untuk tidak menggunakan kertas

Pertimbangkan keanekaragaman hayati

Melakukan pekerjaan sukarela tentang makanan

Jadilah agen perubahan

Seperti yang dikatakan oleh penulis India , Amitav Ghosh, dalam bukunya yang berjudul The Great Derangement (2017), "krisis iklim adalah krisis budaya yang diakibatkan oleh kelangkaan imajinasi." Komentar yang dikumpulkan dari orang-orang yang berpartisipasi dalam wawancara semi terarah ini membawa variasi yang menyentuh sekaligus menunjukkan peran kreativitas ketika mengalami perubahan.