Di Republik Kongo (alias Kongo-Brazzaville), teknologi digital telah digunakan untuk melakukan pemetaan partisipatif dan pemantauan di kawasan hutan terpencil. Hal ini memungkinkan masyarakat setempat untuk mendokumentasikan praktik-praktik destruktif yang dilakukan oleh perusahaan penebangan kayu dan aktor-aktor pemerintah serta memetakan sumber daya hutan dan lokasi-lokasi masyarakat.

Republik Kongo

Pemantauan partisipatif di Republik Kongo dengan ExCiteS

Pada tahun 2010-an, tim UCL ExCiteS (Extreme Citizen Science) bekerja sama dengan masyarakat lokal di lokasi hutan terpencil di Republik Kongo untuk membantu pemantauan partisipatif pengelolaan hutan . Tim UCL secara berulang-ulang merancang dan mengembangkan aplikasi pemetaan ponsel pintar dengan masyarakat setempat.

Meskipun kayu merupakan sumber pendapatan yang penting di Kongo (kedua setelah minyak), masyarakat lokal cenderung melihat sedikit sekali manfaat dari kegiatan penebangan yang terjadi di lahan hutan mereka.

Undang-undang FLEGT ( Penegakan Hukum , Tata Kelola , dan Perdagangan Hutan) Uni Eropa tahun 2003 di Kongo memberikan hak-hak baru bagi masyarakat lokal dan menciptakan persyaratan bagi perusahaan penebangan kayu untuk menghormati sumber daya lokal. LSM internasional Forest Monitor dan pengawas lokal mereka mengundang UCL ExCiteS untuk merancang aplikasi pemetaan guna membantu masyarakat di lapangan untuk meminta pertanggungjawaban perusahaan penebangan terhadap undang-undang ini.

Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk mendokumentasikan penebangan liar, memetakan lokasi sumber daya penting, dan menyampaikan informasi tersebut kepada IM-FLEG. Aplikasi ini menggunakan pohon keputusan bergambar sebagai cara untuk menjembatani kesenjangan bahasa dan literasi. Aplikasi ini dirancang untuk ponsel pintar Android dan tidak bergantung pada sistem pihak ketiga. Rekomendasi masyarakat untuk meningkatkan kegunaan didokumentasikan oleh tim ExCiteS selama kerja lapangan dan dimasukkan ke dalam aplikasi.

Diharapkan melalui pemantauan partisipatif, masyarakat dapat meminta pertanggungjawaban perusahaan penebangan.

Screenshot 2024-11-27 at 15.53.18

Tangkapan layar dari blog ExCiteS yang menggambarkan dua peserta yang menggunakan pengumpul data seluler

Tag Terkait